Selasa, 30 Desember 2008

Jodoh, Rezeki, dan Kematian


Mungkin Anda pun sering mendengar bahwa jodoh, rezeki, dan maut adalah rahasia Tuhan, meski sebenarnya semua kejadian dan alur kehidupan ini adalah rahasia-Nya. Meski demikian ketiga hal tersebut adalah komponen hidup yang jelas terasa kerahasiaannya. Siapa yang berani menjamin kepastian dengan siapa dia nanti menikah, seberapa langgeng pernikahannya, atau menikah dengan siapa lagi, begitu juga dengan rezeki, siapa yang berani menjamin PASTI sampai esok dia masih bisa menghasilkan uang, masih bisa makan. Siapa yang bisa mengira kalau besok dia mati, meski seorang terpidana mati atau orang yang merencanakan bunuh diri sekalipun.


Hal ini kita ketahui, namun kerap terabaikan. Sebuah pengalaman saya, dimana ketika kejadian ini dialami benar menjadi renungan bahwa semua bisa terjadi oleh Yang Maha Berkehendak. Sahabat baik saya, Memperoleh kabar gembira satu hari menjelang hari wisuda Diploma 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Waktu itu selepas hujan dia terlambat datang gladi bersih, dia mengabarkan bahwa dia lulus CPNS. Klop sekali dengan kabar gembira sebelumnya tentang dia bahwa akan segera menikah, dan di acara wisuda besok dia akan memperkenalkan calon istri kepada kami. ( Calon istrinya juga lulus CPNS )


Namun besoknya, ketika hampir puncak acara wisuda, sahabat saya belum juga datang, kursinya masih kosong di depan saya. Selanjutnya seorang Pengurus Yayasan Lembaga Pendidikan tempat kami belajar berdiri di podiom dan mengabarkan bahwa salah satu peserta wisuda meninggal dalam kecelakaan menuju tempat wisuda, hanya beberapa kilometer sebelum tiba.


Masih dengan mengenakan toga, kami bergegas ke rumah sakit yang jaraknya tak lebih dari 200 meter dari tempat wisuda.


Begitulah kehidupan, semoga kita, khususnya saya, lebih bisa mensyukuri setiap pagi yang kita hadapi, setiap rupiah yang kita dapat, memanfaatkan setiap kesempatan yang diperoleh. Jangan menunda-nunda, jangan panjang angan-angan, GO !! ACTION !!. It’s Life.


My friend : Alm. Subhan

1 komentar:

hamung mengatakan...

menarik sekali dan menggugah sekali,betul,hidup ini harus dipahami sebenarbenarnya bahwa kematian adalah kewajiban kita yg akan datang pd waktunya masing-masing.