Rabu, 25 Februari 2009

Akhir Hidup


Khusnul Khatimah, atau kematian yang baik adalah incaran seorang muslim, meskipun bagaimana keadaan sebenarnya kita di alam kubur sesudah sakaratul maut adalah rahasia Allah, namun tak jarang pula kita temui tanda-tandanya sebagai pelajaran dan hikmah bagi orang-orang di sekelilingnya. :


Sabda Nabi saw :


Harus kamu perhatikan mayat itu pada tiga hal, yaitu : bila tepi dahinya berkeringat, kedua matanya berair dan kedua bibirnya kering, maka itulah tanda rahmat Allah telah jatuh kepadanya. Bila ia berdengkur seperti berdengkurnya orang yang dicekik lehernya, kulitnya kemerah-merahan dan kedua bibirnya mengerut, itulah tanda siksa Allah telah jatuh kepadanya”


Siapa yang akhir perkataannya : Laailaaha Illallah, masuk syurga.”


Ajarkanlah kepada orang-orang yang akan mati itu kalimah “ Laa Ilaaha ilallah “


Sering kita baca di majalah-majalah tulisan yang menceritakan akhir hidup seseorang, bagaimana ia meninggal, sampai peristiwa-peristiwa yang menyertai prosesi pemakaman. Tak masuk akal, begitu kesimpulan kita jika semata menempatkannya dengan akal dan logika. Tulisan di tabloid atau majalah itu sekarang telah menjelma menjadi tayangan televisi, sehingga visualisasinya jelas terlihat. Mungkin muncul di benak Anda, Apa benar cerita itu ? apa hanya rekayasa biar acaranya laku ? Misal, cerita seseorang yang semasa hidup begitu jahat, kemudian ketika dikubur tanah yang digali terus longsor, atau keluar api dari dalam tanah, muncul angin topan, atau segala kesulitan dan keganjilan yang menyertainya. Sebaliknya misal seseorang shaleh yang baik, meninggal dalam keadaan baik, lantas liang kubur terbuka sendiri, tercium bau harum yang semerbak di sekitar mayat, dan lain-lain.


Aneh ya, terutama bagi orang yang belum pernah melihat kejadian seperti itu. Tapi begitulah kenyataannya. Seandainya kita tak pernah melihat ular, atau binatang yang serupa, lantas datang seseorang kepada Anda menceritakan bahwa ada binatang yang berjalan dengan perutnya tetapi sangat cepat. Kemungkinan besar Anda sulit membayangkan, bagaimana bisa ?? atau bahkan tidak percaya ada binatang seperti itu. Maka tak bijak jika kita berprasangka bahwa cerita-cerita seperti itu adalah rekaan semata. Pada kenyataannya banyak sekali kejadian-kejadian di alam yang memang diluar akal dan rasional kita. Bagaimana pendapat Anda ??